Jenis jenis gelombang

Gelombang, tentu bukan kata yang asing lagi ditelinga kita. Gelombang air, gelombang cahaya, gelombang tsunami, dan lain-lain.
Gelombang, bersumber dari getaran yang kemudian getaran itu merambat dan dalam perambatannya gelombang membawa energy.
Gelombang dapat dikategorikan berdasarkan beberapa hal.
1.       Berdasarkan arah rambat dan arah getarannya:
a.       Gelombang transversal, adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. (peragaan slinki)
Contoh lainnya adalah gelomban tali, air
b.      Gelomang longitudinal, adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah rambatannya. (peragaan slinki)
Contoh lainnya adalah gelombang bunyi
2.       Berdasarkan amplitudonya:
a.       Gelombang berjalan, adalah gelombang yang amplitudnya bergerak ke arah tertentu. (peragaan slinki)
b.      Gelombang stasioner, adalah gelombang yang amplitudonya diam contohnya gelombang pada senar gitar (video buatan)
3.       Berdasarkan mediumnya:
a.       Gelombang mekanik, adalah gelombang yang memerlukan perantara/medium dalam perambaannya, contohnya gelombang tali, gelombang air, gelombang suara
b.      Gelombang elektromagnetik, adalah gelombang yang tidak memerlukan medium atau perantara dalam perambatannya. Contohnya gelombang cahaya, gelombang radar, televisi, radio.

Nah slinki ini (menunjukan slinki) dapat menghasilkan gelombang transversal atau longitudinal tergantung dari cara menggetarkannya. Jika dilihat dari amplitudonya gelombang yang dihasilkan oleh slinki adalah gelombang berjalan. Jika dilihat dari mediumnya maka gelombang yang dihasilkan oleh slinki ini adalah gelombang mekanik karena membutuhkan medium untuk merambatnya dan mediumnya adalah slinki itu sendiri.

Vektor posisi, Perpindahan, Kecepatan, dan Percepatan

Vektor posisi, perpindahan, kecepatan, dan percepatan

Di kelas 10 kita pernah belajar gerak lurus pada satu dimensi (GLB dan GLBB), pada bab ini kita akan mempelajari gerak pada dua dimensi dengan menggunakan analisis vektor. Untuk memudahkan marilah kita gunakan bidang xy untuk menggambarkan dua dimensi tersebut. Misal sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti gambar dibawah ini

Pada saat ti benda berada di titik A, vektor posisi benda di titik A dari titik asal (titik O) digambarkan dengan vektor ri. Setelah beberapa saat kemudian, pada saat tf benda berada di titik B, vektor posisi di titik B digambarkan dengan vektor rf. Dalam selang waktu dari A ke B yaitu Δt = tf - ti, benda telah berpindah sejauh Δr. Dari gambar diatas terlihat bahwa vektor perpindahan Δr adalah selisih antara vektor posisi awal dengan vektor posisi akhir:

Vektor perpindahan                     Δr = rri

Jika dilihat dari gambar vektor perpindahan Δr lebih pendek dibandingkan lintasan yang dilalui benda. Hal ini karena perpindahan hanya memperhitungkan posisi awal dan posisi akhir saya tanpa memperhatikan lintasan yang dilaluinya.

Jika selang waktu yang dibutuhkan untuk berpindah sejauh Δr adalah Δt maka benda tersebut memiliki  kecepatan rata-rata :

Karena perpindahan adalah vektor dan selang waktu adalah skalar, maka kecepatan rata-rata yang merupakan hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktu adalah vektor dengan arah sama dengan arah perpindahan.
Perhatikan kembali lintasan sebuah benda pada bidang xy seperti yang terlihat pada gambar 1.2. Kita bisa menggambarkan vektor perpindahan dari titik A ke titik B, B’, atau B’’ dengan selang waktu yang berbeda-beda, tentunya waktu yang dibutuhkan benda dari A ke B’ lebih singkat dibandingkan dari A ke B, begitupun waktu dari A ke B’’ lebih singkat dibanding dari A ke B’.

Gambar 1.2. Sebuah partikel bergerak pada bidang xy
Jika kita menggambarkan vektor perpindahan dalam selang waktu yang makin singkat dan makin singkat lagi maka kita akan dapatkan untuk selang waktu yang mendekati nol, arah vektor perpindahan akan hampir sama dengan lintasan benda tersebut. Kecepatan benda dalam selang waktu mendekati nol disebut kecepatan sesaat. Arah dari kecepatan sesaat adalah sama dengan garis singgung antara lintasan benda dengan arah gerak benda di titik tersebut. Besarnya kecepatan sesaat  disebut dengan kelajuan, yang merupakan besaran skalar.
Bila sebuah benda bergerak dengan lintasan dan kecepatan seperti gambar 1.3, dimana kecepatan sesaat benda berubah dari vi pada waktu ti menjadi vf pada waktu tf. Selisih kecepatan Δv antara  vf dengan vi dapat digambarkan seperti pada gambar 1.3 yang sebelah kanan. Seperti pada gerak lurus, jika selisih kecepatan Δv ini di bagi dengan selang waktu Δt antara ti dengan tf maka kita mendapatkan percepatan rata-rata :
Percepatan rata-rata                                                                                                               (1.3)

Percepatan rata-rata  adalah vektor yang arahnya searah dengan Δv.